Jumat, 10 Maret 2017

Ivopa Padarek Tim Bola Volly ternama Di Kabupaten Kuningan

      Ivopa Padarek adalah Tim bola voli kebanggaan desa Padarek yang sudah memiliki nama di kabupaten Kuningan. Sudah banyak prestasi yang dihasilkan pada setiap turnamen yang di ikuti di dunia per volian  kabupaten Kuningan. Ivopa Padarek selalu menghasilkan para pemain berbakat yang ikut andil dalam kemajuan dunia pervolian Kabupaten Kuningan.
      Bagi masyarakat desa padarek olah raga bola voli merupakan olah raga yang begitu digemari baik tua maupun muda, rutinitas setiap sore menjelang magrib di alun alun desa Padarek selalu ramain oleh para pecinta bola voli desa Padarek. Ini menjadi sarana latihan untuk para pemain dan sarana hiburan untuk para penoton, hal ini menggambarkan betapa cintanya masyarakat desa padarek terhadap olah raga bola voli ini.
 " kami melakukan latihan setiap sore habis ashar jika tidak mengikuti turnamen, ini bertujuan untuk menjaga kondisi dan untuk meningkatkan kemampuan tim di turnamen selanjutnya" ujar beni seorang pentolan pemain ivopa.
dia juga mengatakan bahwa, dengan bermain voli generasi muda Padarek setidaknya terhindar dari hal negatif dan pergaulan yang kurang baik di luar desa, dengan bermain voli kami semua dapat menjaga tubuh yang sehat dengan berolah raga dan tentunya dapat membawa nama baik desa di kabupaten Kuningan.
     Sudah segudang piala yang diraih oleh ivopa Padarek terutama turnamen bola Voli bertajuk gala desa, tim ivopa padarek selalu lolos menimal 4 besar. Yang paling bergengsi tahun 2016 menjadi semi finalis Bupati Cup yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan Universitas Kuningan. Pada saat itu ivopa padaek dihentikan oleh tim luragung landeuh yang kemudian menjadi runer-up turnamen tersebut. Di tahun 2017  ini ivopa padarek kembali ikut andil dalam turnamen Bupati Cup 2017 yang akan diselenggarakan 14 maret 2017.  Semoga saja Ivopa padarek dapat mendapatkan prestasi lebih baik dari tahun 2016, tentunya doa dan sumbangsih semoga mengalir dari para pecinta voli desa Padarek.

Sejarah Desa Padarek



Sejarah desa padarek secara pasti sampai  saat ini tidak ada yang  pasti, namun menurut cerita  orang tua  jaman  dulu, awal  desa  padarek  adalah  bernama  padaren yang  artinya  ( Pada liren) bahasa sunda  yang  artinya  tempat pemberhentian / peristirahatan. Karena pada waktu itu salah satu utusan Sunan  Gunung Jati sebelum ke Luragung sempat beristirahat di Desa Padarek ,Dan  berdasarkan cerita dari  para orang tua serta  peninggalan  yang  ada sampai  sekarang yang pertama ngababak,desa padarek ada 3 tokoh yaitu 1 Buyut Bakal yang merupakan sponsor bidang pertanian 2 Buyut umar sebagai sponsor bidang keagamaan dan  yang ke 3 sebagai tokoh wanita yaitu Dewi Sri kuning hal ini dibuktikan dengan  adanya  tempat  pemakaman para  karuhun  padarek yang sampai sekarang masih  ada  dan dipelihara dengan  baik. Dan  menurut para  orang tua dulu ketiga  orang  tersebut  merupakan  murid murid  dari  sunan Gunung jati cirebon ,yang  diutus  kekuningan  untuk menyebarkan  agama Islam dikuningan dan tempat bertemu / berhentinya  para murid muird yang dari cirebon tersebut yaitu di tempat  yang diberi nama Padaren.
Seiring perkembangan jaman dan  pemerintahan  maka  pada  jaman  penjajahan  jaman  Belanda  nama  padaren diganti dengan nama Desa Padarek Sampai sekarang nama Desa Padarek menjadi nama permanen.
            Dalam hal tersebut sebagian besar masyarakat Desa Padarek  menjadi Petani dan Pedagang, dan sampai saat ini keadaan didalam desa menjadi tentram, aman, gemah ripah loh jinawi.

Susunan Pemeritahan
          Susunan Pemerintahan tidak tercatat tahun dari awal, karena terbatasInformasi yang bisa dihimpun,namun sepengetahuan para sesepuh desa sampai sekarang kepala desa yang sudah memimpin desa padarek sejumlah 9 0rang  susunan pemerintahan Desa Padarek yang tercatat adalah :
1.         NURIJAN                             
2.         SUNIBA                                            
3.         TEJA             
4.         MARPU                                            
5.         ASMARA                              (1893  -  1931)
6.         MALAYA                               ( 1931 - 1969)
7.         PARTASALEH                      (1969  - 1979)
8.         S.SUNARYO                        (1979  - 2000)
9.         SARKUM                              (2000  - 2014 )