Jumat, 10 Maret 2017

Sejarah Desa Padarek



Sejarah desa padarek secara pasti sampai  saat ini tidak ada yang  pasti, namun menurut cerita  orang tua  jaman  dulu, awal  desa  padarek  adalah  bernama  padaren yang  artinya  ( Pada liren) bahasa sunda  yang  artinya  tempat pemberhentian / peristirahatan. Karena pada waktu itu salah satu utusan Sunan  Gunung Jati sebelum ke Luragung sempat beristirahat di Desa Padarek ,Dan  berdasarkan cerita dari  para orang tua serta  peninggalan  yang  ada sampai  sekarang yang pertama ngababak,desa padarek ada 3 tokoh yaitu 1 Buyut Bakal yang merupakan sponsor bidang pertanian 2 Buyut umar sebagai sponsor bidang keagamaan dan  yang ke 3 sebagai tokoh wanita yaitu Dewi Sri kuning hal ini dibuktikan dengan  adanya  tempat  pemakaman para  karuhun  padarek yang sampai sekarang masih  ada  dan dipelihara dengan  baik. Dan  menurut para  orang tua dulu ketiga  orang  tersebut  merupakan  murid murid  dari  sunan Gunung jati cirebon ,yang  diutus  kekuningan  untuk menyebarkan  agama Islam dikuningan dan tempat bertemu / berhentinya  para murid muird yang dari cirebon tersebut yaitu di tempat  yang diberi nama Padaren.
Seiring perkembangan jaman dan  pemerintahan  maka  pada  jaman  penjajahan  jaman  Belanda  nama  padaren diganti dengan nama Desa Padarek Sampai sekarang nama Desa Padarek menjadi nama permanen.
            Dalam hal tersebut sebagian besar masyarakat Desa Padarek  menjadi Petani dan Pedagang, dan sampai saat ini keadaan didalam desa menjadi tentram, aman, gemah ripah loh jinawi.

Susunan Pemeritahan
          Susunan Pemerintahan tidak tercatat tahun dari awal, karena terbatasInformasi yang bisa dihimpun,namun sepengetahuan para sesepuh desa sampai sekarang kepala desa yang sudah memimpin desa padarek sejumlah 9 0rang  susunan pemerintahan Desa Padarek yang tercatat adalah :
1.         NURIJAN                             
2.         SUNIBA                                            
3.         TEJA             
4.         MARPU                                            
5.         ASMARA                              (1893  -  1931)
6.         MALAYA                               ( 1931 - 1969)
7.         PARTASALEH                      (1969  - 1979)
8.         S.SUNARYO                        (1979  - 2000)
9.         SARKUM                              (2000  - 2014 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar